Bukan uang, tapi ketulusan
Cerita dibalik kumandang takbir
Assalamualaikum, selamat malam :)
Malam ini malam idul fitri. Saya insom lagi. Kali ini nggak hanya ditemani kopi, laptop dan musik, tapi juga ditemani ramenya suara kembang api di atap rumah saya. Syahdu ya ? :)
Saya suka nulis, apapun itu. Entah bahasa saya masih jelek atau gimana, tapi rasanya lega jika kamu bisa mengutarakan sesuatu yang ada di pikiranmu. Setuju dengan pendapat saya ?
Well, malam ini saya akan bercerita tenyang sesuatu peristiwa. Pwristiwa hampir 15 tahun lalu. Semoga bisa menemani malam kalian, mungkin yang lagi packing buat besok mudik sampai 3 hari kedepan. Semangat yaa :)
15 tahun lalu, tepat di malam lebaran. Ada seorang gadis kecil, yang pulang ke kampung halamannya. Yaa, kerumah kakeknya di suatu desa kecil perbatasan antara kudus dan pati. Hanya kakek dari ayahnya yang masih dia punya.
Gadis itu, karena satu satunya cucu perempuan di keluarga besarnya, metupakan cucu kesayangan kakeknya. Yaa begitu pula dengan gadis itu kepada kakeknya. Karena memang dia hanya punya 1 saja.
Malam lebaran, di pelosok desa, yang jauh dari perkotaan. Desa yang masiiiiih sangat sepi (pada saat itu) desa yang jauh dari hingar bingar keramaian. Yang terdengan hanyalah suara cicak, tokek, dan jangkrik. Indah kan ? Oh ya dan suara anak anak kecil yang takbiran.
Lalu, mana gadis itu ? Apakah dia menikmati liburannya ? Sayangnya tidak. Tepat malam lebaran, dia sakit. Sakit pertamanya yang akhirnya harus 'carrier' di tubuhnya. Maagh dan tifoid (typhus). Sampai sekarang.
Malam lebaran yang harusnya dia ikut anak anak kecil itu keliling desa, mengumandangkan takbir. Tapi dia hanya menahan sakit di kamarnya, memegangi perutnya yang terasa melilit. Kau bisa bayangkan ? Kelas 1 SD harus terkena maagh dengan badan panas.
Lalu, kenapa tidak dibawa ke dokter ? Bukankah aku sudah menjelaskan di awal ? Rumah kakeknya di pelosok desa dan jauh dari kota. Dokter praktek pun nggak ada. Mau dibawa ke RS ? Sangat jauh, dan saat itu yang dimiliki ayah gadis itu hanya motor.
Kalian tau kan keadaan typhus bagaimana jika malam hari ? Ya ! Pada malam hari, panas nya meningkat drastis dan turun di paginya. Yaa itu salah satu gejala typhus. Lalu kenapa nggak naik taksi ? Hahaha itu desa sayang, dan kudus bukanlah semarang yang memiliki puluhan armada taksi.
Jadi ? Kakek gadis itu akhirnya menyarankan untuk meletakkan air hangat yg dimasukkan botol di atas perut gadis itu. Katanya untuk mengurangi rasa sakitnya. 1 malam penuh orang tua dan kakeknya nggak tidur. Hanya untuk menemani gadis itu.
Dan, di disaat kakeknya setia menemani cucu perempuannya, dia juga merasakan sedih, ikut merasakan sakitnya gadis itu. Hingga akhirnya ada 1 kalimat terlontar dari mulut tuanya
'Nduk, besok kalau udah besar, jadi dokter yaa, jadi dokter disini, biar kalau ada yang sakit tengah malem kaya gini, di malam lebaran nggak susah cari dokternya. Mbah doain cepet sembuh, kalau bisa minta ke Gusti Allah, mending sakitnya dipindah ke mbah aja, daripada kamu sakit kaya gini'
Itu sudah translate ke bahasa Indonesia. Text aslinya sebenarnya bahasa jawa. Yaa wajar orang tua.
Well, sedikit seperti sinetron ya. Tapi sungguh itu terjadi nyata. Malam lebaran tahun 1999. Bukan hanya sebuah cerita belaka.
Tahun ini 2014, gadis itu sudah berumur 20 tahun. Dan apa yang dikayakan kakeknya menjadi nyata. Yaa doa kakeknya dikabulkan oleh Allah. Ucapan kakeknya lah yang menjadi motivasi gadis itu untuk menjadi dokter. Bahkan dia tela mencoba hingga berulang kali untuk tembus di kuliah kedokteran.
Besok pagi, gadis yang sudah tumbuh itu akan mudik ke rumah kakeknya. Rumah yang dulu saksi awal kenapa dia ingin jadi dokter. Dan menemui kakeknya untuk sungkem, minta maaf dan meminta doa untuk kelancaran pendidikannya
Salam,
Gadis kecil yang dulu sakit di malam lebaran,
Ridhani Rahma Verdianti
duapuluh :)
duapuluh
Sebelasjuliduaribuempatbelas. Alhamdulillah, dikasih kesempatan sampai pada angka duapuluh. Nggak ada perayaan seperti pada angka satu hingga sebelas. Nggak ada kado yang sesuai permintaan seperti angka angka sebelumnya. Hanya doa yang mungkin lebih banyak dari biasanya.
Seperti pada angka sebelumnya, ucapan dari satu orang itu yang paling ditunggu. Maaf, susah sekali membuang semuanya yang sudah bertahan lama di hati. Tapi ? Hanya senyum kecewa hingga pergantian hari yang ditunggu juga tak kunjung datang. Tak apa, kamu sehat dan sukses, itu adalah kado bagi saya :)
Terimakasih untuk keluarga super, ibu, ayah, rafi, rasya. Memang nggak ada kue, kado, ataupun nasi kuning. Tapi doa mereka yang justru hampir membuat air mata ini nggak berhenti netes
"udah dewasa ya, 20. Jalan buat mimpimu udah tercapai ditaun sebelumnya. Semoga lancar, sukses, ibu nggak ngasih apa apa, cuman doa yang hanya bisa dorong kamu dari belakang"
Dari seorang wanita, yang rela rahimnya dipinjam selama 9bulan dan rela mengorbankan nyawanya saat yang ada di rahimnya ingin keluar untuk menikmati dunia, malaikat pelindung yang dijanjikan oleh Allah.
"jaga diri, pintar cari teman, semakin deket sama Allah, tetep di jalan Islam. Semoga Allah nunjukan jalan terbaik"
Dari laki laki, yang pertama kali mengenalkan adzan saat menikmati dunia, laki laki yang tidak pernah membuat anak perempuanya menangis.
Terimakasih buat kakak beda bapak beda ibu, bang brian. Dapet kado krudung kece :). Semangat skripsinya ya bang !
Keluarga kedua di solo, tutorial A7 yang tepat jam 00.00 udah berisik banget di line. Selamat liburan guys. Terimakasih telah membuat 1 taun disolo berwarna dan tahun pertama nggak gila haha.
Keluarga ALACRITAS ! Angkatan terkece. Sukses bareng, masuk bareng keluar bareng. Amiin
Keluarga SCORP CIMSAA, yuhuuuu salam dipidipidip we are scorpion :)
Beberapa temen di Gizi UNDIP. love you full masih aja inget di angka 11 bulan juli. Sukses buat jadi dietition handal. Ayo perbaiki gizi Indonesia !
Daaan, of course sahabat seperjuangan. 8 tahun nemenin susah seneng. 8 tahun iya 8 tahun. Fitra, tyas, resha. Entahlah nggak ada kata yg mewakili buat kalian selain, berarti.
Banyak orang yang masih sayang, ngasih doa, dan peduli. Tapi entahlah, satu orang itu cukup membuat hari yang harusnya bahagia, jadi sedikit berkurang kadarnya.
Sudahlah, bersikaplah dewasa. Kata orang 20 adalah peralihan dari fase remaja ke dewasa. Ya semoga di awal 20 bisa mencoba bersikap lebih dewasa unyuk berdamai dengan perasaan sendiri.
Late post banget sebenernya, tapi masih di bulan juli nggak papalah. Terimakasih untuk semua doa doanya, semoga bisa jadi manusia yang lebih baik lagi dan makin dewasa dalam menyikapi semua masalah. Aamiin
Pejuang ujian tulis SBMPTN
Hari ini scrolling timeline twiter full banget tentang SBMPTN. Besok pagi adalah perangnya para pejuang ujian tulis. Jadi inget, 2 kali perjuangan di bangku panas ujian tulis demi sebuah mimpi yang sama.
saya memang sempat merasakan “perangnya” calon mahasiswa sebanyak 2 kali. Di tahun 2012 dan 2013. Dari yang nama awalnya SNMPTN hingga berubah menjadi SBMPTN. Dari yang jurusannya IPA, IPS, IPC hingga berubah menjadi SAINTEK, SOSHUM, dan CAMPURAN. Ya ! saya pernah mengalaminya.
Percobaan pertama, saya tembus di UNDIP FK ilmu gizi. Well usahanya ya begitulah, ikut les sana sini setelah mulai libur sekolah. Ikut berbagai macam tryout dari berbagai bimbel. Semuanya demi 1 mimpi. Tapi sayang, mimpi saya gagal di percobaan pertama.
Lalu, hasil percobaan pertama saya apa saya ambil ? ya ! ayah saya sempat “sedikit” emosi saat saya tak berniat untuk mengambilnya karena memilih “berdiam diri” setahun. Akhirnya saya ambil dan saya mencoba sedikit mencelupkan kaki saya pada jurusan tersebut.
Bukan berarti nggak nyaman atau bagiamana. Jujur “sedikit mencelupkan kaki” pada jurusan tersebut justru pada akhirnya saya berenang di dalamnya. Saya mulai nyaman, dengan teman temannya, mata kuliahnya. Tapi ternyata mimpi saya begitu besar. Saya berniat mencoba lagi di tahun berikutnya.
Apa yang spesial dari percobaan kedua selain namanya berubah ? di percobaan kedua ini saya benar benar dihadapkan pada keadaan “sejauh mana anda berani mengambil resiko”. Ya, ujian SBMPTN saat itu berlangsung ketika minggu tenang sebelum semesteran dimulai. Well, saya tidak perlu ijin untuk tidak mengikuti semesteran (yang katanya tidak bisa susulan).
Tapi, pada tahun ini saya benar benar tidak mengambil les ataupun bimbel sama sekali. Modal saya hanya buku dan catatan bekas tahun lalu percobaan pertama saya, beserta materi yang (mungkin) masih tersisa di otak saya. Dan tentu bantuan dari teman teman hebat seperjuangan saya. Mereka yang ikut bimbel, saat saya tidak mengerti saya akan tanya ke mereka. Nekat ? ya bisa dibilang begitu jika kalian melihat apa pilihan saya.
1,5 bulan sebelum SBMPTN saya hanya membaca sambil lalu jika ada waktu luang. Karena saat itu tugas kuliah benar benar membunuh bahkan untuk tidur pun saya harus rela mulai pukul setengah 2 pagi. Hingga saya berpikir, “usaha sebesar dulu saja saya tidak bisa tembus, kalo yang ini diturunin usahanya mana bisa tembus lagi”. Saya memng tidak pernah dan tidak akan menurunkan target saya. Jadi satu satunya jalan yang bisa saya tempuh hanya menaikan usaha saya.
H-2minggu, saya mulai berani ambil resiko. Kalo saya memilih untuk keduanya saya yakin nggak akan ada yang maksimal. Jadi saat itu kuliah saya korbankan. 2minggu itu saya masuk kuliah hanya untuk absen karena untuk syarat bisa ikut semesteran. Tapi di kelas saya hanya modal HP, headseat dan kumpulan soal SNMPTN (sisa taun lalu). 2 minggu saya tidak pernah mendengarkan apapun perkataan dosen. Yang notabene udah menjelang semesteran. Sekali lagi, hidup itu pilihan. Kamu harus berani memilih.
2minggu itu benar2 usaha mati matian saya. Mulai jam 7 pagi hingga jam 2 pagi. Ya, itu berulang tiap harinya selama 2 minggu. Dan jujur pikiran saya saat itu nggak hanya SBMPTN. Ada seseorang yg cukup menguasai pikiran saya saat itu. Seseorang yang dulu di percobaan pertama saya yang setia untuk selalu meyakinkan bahwa saya bisa mendapatkan mimpi saya. Seseorang yang jarang pulang (karena memang tidak boleh pulang), ya saya kangen dia. Kalian tau rasanya dibawah tekanan tapi ada kangen yg tidak dapat tersalurkan ?
2 minggu saya habis, hari saya berperang pun tiba. Pagi pagi puluhan teman2 terbaik saya mengirimkan semangat dan doa supaya diberi kelancaran, termasuk kakak lelaki saya beda ibu beda bapak yg sedang kuliah di UI. Tapi tetap ada yang kurang, saya nunggu dia, tapi tidak akan pernah mungkin
2 hari ujian itu pembuktian bagaimana 1,5 bulan persiapan saya. Berhasil atau tidak. Saat itu saya dapat tempat tes yang cukup jauh, dari timur ke barat. Ya, sangat jauh. Tapi semoga pengorbanan itu membuahkan hasil.
Berangkat ujian yang saya ingat cuman 1 pesan ayah “semoga kamu dapet yang terbaik buat masa depanmu”. Entah kalo inget kalimat itu saya speechless. Ayah di pihak netral, apapun hasilnya itu pasti skenario terbaik Allah buat kamu. Itu pesannya. Jadi saya memang pasrahkan 2hari itu ke Allah, jika memang mimpi saya itu yang terbaik untuk saya maka mudahkan untuk mendapatkan tapi kalo tidak saya ikhlas lillahitaala untuk tetap berada di jalan awal saya.
2 hari berlalu, saya mulai sedikit lupa ttg ujian tersebut dan sekarang waktunya untuk mengejar ketertinggalan materi kuliah saya. Karena saya nggak mau memotong sks saya gara gara ip jelek jikalau saya tidak lolos SBMPTN, jadi selang waktu 3 hari untuk mengejar semuanya.
Pengumuman maju saat itu. 1 hari sebelumnya saya di jogja untuk ikut ujian mandiri suatu universitas. Jam 5 sore dan saya baru tau penguman dimajukan saat jam 6 sore. Alhasil setengah 7 saya baru bisa melihat hasilnya.
Alhamdulillah, meskipun bukan di universitas yang saya inginkan tapi jurusannya sudah mewakilkan. PENDIDIKAN DOKTER FK UNS. Pilihan 1 saya, mimpi saya, harapan saya yang masih sama sejak 2 tahun lalu, PEND.DOKTER FK UI. Pilhan 2 saya PEND. DOKTER FK UNAIR. Dan ketiga baru yang menerima saya.
Dibalik cerita saya, ada beberapa yang saya tekankan tentang sebuah resiko. Ada sebuah kalimat ‘FORTIS FORTUNA ADIUVAT’ keberuntungan selalu berpihak pada orang yang berani mengambil resiko. Jadi, pilihlah pilihan yang memang kamu harapkan, maju terus jangan pernah takut dengan resiko itu, karena pasti, pasti ada jalan untuk resiko di depanmu. Dan yakinlah Tuhan selalu punya jalan terbaik buat hambanya, kalo memang bukan jalanmu setinggi apapun usahamu, Tuhan tetap akan selalu mempertahankan kamu di jalan terbaikmu. Tapi kalo memang itu jalanmu dan kamu telah berusaha penuh untuk itu, percayalah Tuhan akan ikut berjuang untuk membawamu ke jalan yang lebih tepat.
Selamat berjuang para pejuang tulis SBMPTN ! selalu ada mutiara dibalik tetes tetes keringat dan air mata perjuanganmu :) semoga sukses !
sepotong kerinduan pada jalan pulang
welcome Dr. Moewardi
co card utama yang bikin keliyengan bikinnya |
3 angkatan yang ngospek, bikin jadi juragan co card -__- |
salah satu kelompok ospek Fakultas |
bareng sahabat alay (ki ka) *yuyun ajeng nikko ridha* :) |
sahabat budiman, seperjuangan, sejawat @nikinikko |