Gue akan menceritakan ke kalian sebuah cerita dari seorang gadis yang berumur 18 tahun. Sepenggal cerita kehidupannya yang labil, rumit, dunia yang sulit untuk ditebak. maka simaklah, mungkin saja ini seperti kehidupan kalian, para remaja
suatu hari, gadis ini menghadiri sebuah
acara sekolahnya terdahulu, acara yang diadakan rutin yang menghadirkan para
alumninya untuk sedikit berbagi kisah, termasuk gadis ini. Acara ini juga
menjadi moment untuk bertemu teman teman lamanya, termasuk gadis ini yang
bertemu ke 5 temannya. Teman yang selama tahun terakhir di sekolah terdahulunya
menjadi teman yang paling dekat dengan gadis ini.
Karena jarak, mereka jarang bertemu.
Maka, saat diberi kesempatan bertemu, mereka bercerita apapun. Dunia mereka saat
ini, pendidikan yang ditempuh bahkan bercerita apa yang dipelajarinya saat ini.
Salah satu teman gadis ini berkuliah di jurusan psikologi, dan dia bisa
'membaca' orang melalui tulisan dan tanda tangan orang tersebut. Jadilah ke 5
remaja ini meminta untuk dibacakan tentang dirinya.
Satu persatu mulai dibaca oleh teman
gadis itu, hingga tiba si gadis itu sendiri yang dibaca. Dia menulis beberapa
kalimat dan diakhiri dengan tanda tangan. Kemudian, teman gadis itu mulai
menganalisis, diam, lama. Raut mukanya berubah, senyum, namun senyum yang aneh
dan sulit ditebak. Entah apa yang dilihatnya. Kemudian dia menyampaikannya pada
gadis itu.
"kehidupan kamu selalu
datar. Kamu hanya memikirkan hari ini dan kamu belum memiliki planning untuk
kedepannya. Dan ini yang paling parah, motivasi kamu rendah banget. aku lihat
kamu lagi butuh motivasi banget. Apa kamu menanti seseorang yang bisa kasih
motivasi ke kamu?"
gadis itu hanya tersenyum. Yah, semuanya
benar. Sangat benar terutama dia sedang menanti, menanti seseorang. Gadis itu
memiliki sifat mudah sekali bercerita ke orang lain, jadi dia hanya tersenyum
menjawab pertanyaan temannya itu. Karena orang yang dia tunggu adalah orang
yang sangat mereka kenal. Jadi dia tidak akan bercerita, dia takut semuanya
terbongkar. Karena dia mencoba menyimpan semuanya selama 1 tahun itu se-rapi
mungkin. Dan dia berhasil menyembunyikannya bahkan kepada sahabatnya sejak SMP
dulu.
Ke
4 temannya bertanya "siapa yg kamu tunggu?" lagi lagi dia hanya jawab
"aku belum siap buat cerita". Jawaban itu mengingatkan gadis itu atas
pertanyaan sahabatnya sejak SMP, "siapa yang kamu maksud?", saat
gadis itu menulis di jejaring sosial kalimat ini di hari graduation SMAnya 'hari ini lo keren, sayangnya cuek banget dan bodohnya gue suka'. Yah, itu orang yang sama yang dimaksud
gadis itu. Rumit ? Memang. Itulah hidup.
**bersambung**